Minggu, 28 April 2013

Cara Membesarkan Layar Video Chat Camfrog Menggunakan Software




Biasanya, ukuran video dari camfrog cuma segitu-gitu aja, sehingga kita kurang puas saat melihat orang yang mungkin kita sedang taksir di camfrog ato pas lagi lihat yang aduhai di room 18+. Kepengen liat si doi lebih kelihatan lebih besar lagi di cam, tapi gak punya duit buat beli pro. Gak usah kuatir kawan, saya akan kasih tau tipsnya gimana cara biar bisa lihat doi lebih besar dari ukuran biasanya tanpa harus upgrade camfrog kita menjadi pro. Bahkan cara ini bisa kita gunakan untuk memperbesar ukuran kamera lebih besar dari pada fasilitas yang diberikan oleh camfrog pro. Penasaran kan gimana caranya, langsung belajar aja.. cekidot




Caranya sangat gampang ko', gak perlu susah-susah mikir atopun keluarin tenaga banyak,,

Caranya :
  1. Pastikan camfrog teman2 udah terinstal dengan seri camfrog 6.1 atau camfrog 6.2.
  2. Download program true transparency-nya, portable alias gak perlu instal. silahkan download DISINI
  3. Kalau udah download, silahkan di ekstrak filenya dan jalankan True Transparancy-nya. Atau login camfrognya terlebih dahulu, terserah teman2.
  4. Jika sudah log in dan aktif True Transparancy-nya, silahkan masuk ke room dan coba intip cam teman.
  5. Untuk memperbesar silahkan tarik sudut dari camnya sampai teman2 dapat ukuran cam yang teman2 inginkan.

Gimana teman2, mantap kan ukurannya, moga teman2 cukup puas dengan hasilnya. Nah bagi yang udah berhasil, jangan lupa berbagi dengan teman2 tipsnya dengan memberikan link blog ini biar makin rame, dan jangan lupa meninggalkan komentar di bawah ya. Terimakasih.


NB: Jika temen2 sudah kepengen out, jangan lupa program true transparacy-nya di non-aktifkan kembali dengan cara geser kursok k kanan bawah, cari logo true transparacy-nya, lalu klik kanan dan pilih exit.

Sabtu, 23 Februari 2013

10 lambang NEGARA terbagus

10 LAMBANG NEGARA TERBAGUS DI DUNIA


1. garuda pancasila (indonesia)



2. krut pha (thailand)
3.elang hitam austria (austria)


4.Commonwealth Coat of Arms atau Lambang Persemakmuran (australia)
5.lambang negara afrika selatan

6. belgian lion atau leo belgicus (belgia)

7.lambang negara spanyol

8.lambang negara aljazair

9.Skjaldarmerki Íslands (islandia)
 10.Orzeł Biały "elang putih" (polandia)

Kamis, 14 Februari 2013

Macam-Macam Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode ceramah. Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah. Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umum digunakan, diantaranya adalah : a. Metode Tanya jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik. b. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan. c. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda. Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat. d. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan. Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja. e. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa. f. Metode Tutorial/Bimbingan Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok. Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini: - Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip. - Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok. - Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya. - Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri. Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan. Metode Pembelajaran Efektif Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan. Metode Debat Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat. Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar. Metode Role Playing Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing: Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama. 1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. 2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda. 3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. 4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut: 1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 2. Berpikir dan bertindak kreatif. 3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis 4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. 5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. 6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. 7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Kelemahan metode problem solving sebagai berikut: 1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut. 2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah: 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.) 3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah. 4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya. 5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Kelebihan: 1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik. 2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain. 3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber. Kekurangan: 1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai. 2. Membutuhkan banyak waktu dan dana. 3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini Cooperative Script Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Langkah-langkah: 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan. 2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. 5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas. 6. Kesimpulan guru. 7. Penutup. Kelebihan: • Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan. • Setiap siswa mendapat peran. • Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan. Kekurangan: • Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu • Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut). Picture and Picture Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Langkah-langkah: 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar. 3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut. 6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 7. Kesimpulan / rangkuman. Kebaikan: 1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. 2. Melatih berpikir logis dan sistematis. Kekurangan:Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif. Numbered Heads Together Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Langkah-langkah: 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya. 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6. Kesimpulan. Kelebihan: • Setiap siswa menjadi siap semua. • Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. • Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Kelemahan: • Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru. • Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation) Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Seleksi topik Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik. b. Merencanakan kerjasama Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas. c. Implementasi Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. d. Analisis dan sintesis Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas. e. Penyajian hasil akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru. f. Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya. Metode Jigsaw Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang. Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan. Metode Team Games Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Ada5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu: 1. Penyajian kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok. 2. Kelompok (team) Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. 3. Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan. 4. Turnamen Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya. 5. Team recognize (penghargaan kelompok) Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40 Model Student Teams – Achievement Divisions (STAD) Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti. Langkah-langkah: 1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.). 2. Guru menyajikan pelajaran. 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 4. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. 5. Memberi evaluasi. 6. Penutup. Kelebihan: 1. Seluruh siswa menjadi lebih siap. 2. Melatih kerjasama dengan baik. Kekurangan: 1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan. 2. Membedakan siswa. Model Examples Non Examples Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD. Langkah-langkah: 1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP. 3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar. 4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. 5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. 6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. 7. Kesimpulan. Kebaikan: 1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar. 2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar. 3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Kekurangan: 1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar. 2. Memakan waktu yang lama. Model Lesson Study Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida. Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi: a. Perencanaan. b. Praktek mengajar. c. Observasi. d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran. 2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang. 3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana. 4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui. 5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya. 6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2). Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut: - Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas. - Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Permasalah terbesar yang dihadapi para peserta didik sekarang (siswa) adalah mereka belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Hal ini dikarenakan cara mereka memperolah informasi dan motivasi diri belum tersentuh oleh metode yang betul-betul bisa membantu mereka. Para siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep akademis (seperti konsep-konsep matematika, fisika, atau biologi), karena metode mengajar yang selama ini digunakan oleh pendidik (guru) hanya terbatas pada metode ceramah. Di sini lain tentunya siswa tahu apa yang mereka pelajari saat ini akan sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa datang, yaitu saat mereka bermasyarakat ataupun saat di tempat kerja kelak. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang benar-benar bisa memberi jawaban dari masalah ini. Salah satu metode yang bisa lebih memberdayakan siswa dalah pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL) Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan. CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Menurut teori pembelajran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya ketika siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan mereka mampu menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar mereka. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan linkungan sekitarnya. Berdasarkan pemahaman di atas, menurut metode pembelajaran kontekstual kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas, tapi bisa di laboratorium, tempat kerja, sawah, atau tempat-tempat lainnya. Mengharuskan pendidik (guru) untuk pintar-pintar memilih serta mendesain linkungan belajar yang betul-betul berhubungan dengan kehidupan nyata, baik konteks pribadi, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, serta lainnya, sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Dalam linkungan seperti itu, para siswa dapat menemukan hubungan bermakna antara ide-ide abstrak dengan aplikasi praktis dalam konteks dunia nyata; konsep diinternalisasi melalui menemukan, memperkuat, serta menghubungkan. Sebagai contoh, kelas fisika yang mempelajari tentang konduktivitas termal dapat mengukur bagaimana kualitas dan jumlah bahan bangunan mempengaruhi jumlah energi yang dibutuhkan untuk menjaga gedung saat terkena panas atau terkena dingin. Atau kelas biologi atau kelas kimia bisa belajar konsep dasar ilmu alam dengan mempelajari penyebaran AIDS atau cara-cara petani bercocok tanam dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Dengan menerapkan CTL tanpa disadari pendidik telah mengikuti tiga prinsip ilmiah modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di alam semesta, yaitu: 1) Prinsip Kesaling-bergantungan, 2) Prinsip Diferensiasi, dan 3) Prinsip Pengaturan Diri. Prinsip kesaling-bergantungan mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta saling bergantung dan saling berhubungan. Dalam CTL prinsip kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik lainnya, dengan siswa-siswa, dengan masyarakat dan dengan lingkungan. Prinsip kesaling-bergantungan mengajak siswa untuk saling bekerjasama, saling mengutarakan pendapat, saling mendengarkan untuk menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Prinsipnya adalah menyatukan pengalaman-pengalaman dari masing-masing individu untuk mencapai standar akademik yang tinggi. Prinsip diferensiasi merujuk pada dorongan terus menerus dari alam semesta untuk menghasilkan keragaman, perbedaan dan keunikan. Dalam CTL prinsip diferensiasi membebaskan para siswa untuk menjelajahi bakat pribadi, memunculkan cara belajar masing-masing individu, berkembang dengan langkah mereka sendiri. Disini para siswa diajak untuk selalu kreatif, berpikir kritis guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Prinsip pengaturan diri menyatakan bahwa segala sesuatu diatur, dipertahankan dan disadari oleh diri sendiri. Prinsip ini mengajak para siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Mereka menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi dan dengan kritis menilai bukti. Selanjutnya dengan interaksi antar siswa akan diperoleh pengertian baru, pandangan baru sekaligus menemukan minat pribadi, kekuatan imajinasi, kemampuan mereka dalam bertahan dan keterbatasan kemampuan. Kembali ke konsep tentang CTL. Dalam pembelajaran kontekstual guru dituntut membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya adalah guru lebih berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Di sini guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan Student Centered daripada Teacher Centered. Menurut Depdiknas guru harus melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1) Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama. 3) Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan mengkaiykan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) Merancang pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka. 5) Melaksanakan penilaian terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikan bahan refeksi terhadap rencana pemebelajaran dan pelaksanaannya. Kurikulum dan pengajaran yang didasarkan pada strategi pembelajaran kontekstual harus disusun untuk mendorong lima bentuk pembelajaran penting: Mengaitkan, Mengalami, Menerapkan, Kerjasama, dan Mentransfer. MENGAITKAN: Belajar dalam konteks pengalaman hidup, atau mengaitkan. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru. Kurikulum yang berupaya untuk menempatkan pembelajaran dalam konteks pengalaman hidup harus bisa membuat siswa memperhatian kejadian sehari-hari yang mereka lihat, peristiwa yang terjadi di sekitar, atau kondisi-kondisi tertentu, lalu mengubungan informasi yang telah mereka peroleh dengan pelajaran kemudian berusaha untuk menemukan pemecahan masalah terhadap permasalahan tersebut. MENGALAMI: Belajar dalam konteks eksplorasi, mengalami. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan-bahan dan untuk melakukan bentuk-bentuk penelitian aktif. MENERAPKAN: Menerapkan konsep-konsep dan informasi dalam konteks yang bermanfaat bagi diri siswa. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistik dan relevan. KERJASAMA: Belajar dalam konteks berbagi, merespons, dan berkomunikasi dengan siswa lain adalah strategi pengajaran utama dalam pengajaran kontekstual. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa mempelajari materi, juga konsisten dengan dunia nyata. Seorang karyawan yang dapat berkomunikasi secara efektif, yang dapat berbagi informasi dengan baik, dan yang dapat bekerja dengan nyaman dalam sebuah tim tentunya sangat dihargai di tempat kerja. Oleh karena itu, sanat penting untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan bekerja sama ini. MENTRASFER: Belajar dalam konteks pengetahuan yang ada, atau mentransfer, menggunakan dan membangun atas apa yang telah dipelajari siswa. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan. Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuah komponen utama, yaitu konstruktivisme (constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Adapaun penjelasannya sebagai berikut: 1. Konstruktivisme (constructivism). Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya. 2. Menemukan (Inquiry). Menemukan merupakan bagaian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual Karen pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion). 3. Bertanya (Questioning). Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa. 4. Masyarakat Belajar (Learning Community). Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. 5. Pemodelan (Modeling). Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar. 6. Refleksi (Reflection). Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu. 7. Penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assessment). Penialaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil. Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching and Learning Kelebihan 1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan. 2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”. Kelemahan 1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

Senin, 11 Februari 2013

Indonesia peringkat 5 dunia loh !!! Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Akhir ini pemberitaan tanah air tidak sudah-sudahnya membicaraankan tentang kisruh sepak bola Indonesia. PSSI VS KPSI menjadi top topik di setiap acara Olahraga. Namun di saat semua pusat perhatian terfokuskan oleh nasib sepak bola Indonesia, saya tercengang melihat nasib bulutangkis Indonesia yang semakin hari semakin merosot saja prestasinya. Kita ingat kasus saat Olimpiade beberapa waktu lalu di mana pasangan ganda putri kita terlibat kasus yang melanggar nilai-nilai sportivitas . Apa yang terjadi saat itu ternyata belum menyakitkan di banding dengan peringkat bulu tangkis Indonesia. Menurut situs resmi bulutangkis Dunia http://www.bwfbadminton.org , indonesia berada di peringkat 5 di bawah China, Korea Selatan, Denmark dan Jepang. Saya cukup prihatin melihat kenyataan ini, apa seburuk itukah prestasi olahraga kita, khususnya bulu tangkis ??? Kecewa memang, tapi paling tidak mungkin masih ada yang bisa dibanggakan yaitu Indonesia masih di atas Malaysia ? hahaha

Selasa, 01 Januari 2013

Wayang dari bunga kembang sepatu

Wayang dari bunga kembang sepatu Ini nih salah satu mainan anak-anak di tanah Pasundan. Wayang-wayangan dari bunga kembang sepatu. Tapi kembang sepatu-nya bukan yang bunga lebar. Ibu ngga tau, kalo di daerah lain ada ngga ya. Soalnya kembang sepatu yang ini, jarang di jual di pedagang tanaman hias. Disinipun fungsinya lebih sebagai pagar. Bunganya ngga akan mekar, tetep gitu aja bentuknya, tetep kuncup, tapi memang tumbuh lebih besar dibanding kuncup awal. Cara buatnya gampang kok, ambil lidi, 1 kembang sepatu kecil, 1 kembang sepatu besar. Trus, tusukan bunga yang besar dari bawah bunga ke atas (sebagai badan wayang). Bunga yang kecil, ditusuk menyilang di atas bunga besar tadi (sebagai kepala). Jadi deh .. ini penampakannya : Ini Fauzan lagi asik maenin wayangnya : Waktu jaman ibu kecil, hampir semua rumah disini pakai tanaman ini sebagai pagar. Tapi sekarang udah jarang, pagarnya berganti tembok atau besi. Padahal selain sebagai pagar, bisa juga buat tempat jemuran lho, cepet kering lagi. Hanya aja, emang ngerusak pemandangan. Tanaman bagus-bagus, diatasnya bertebaran aneka pakaian, dari yang luar sampe yang dalam dengan aneka warna pula ... hehehe./table>

Wayang dari batang daun singkong

Mbah Kung-nya Fauzan punya kebiasaan, kalo cucu-cucunya dateng, selalu di bikinin mainan tradisional, salah satunya wayang-wayangan dari batang daun singkong. Ibu sampe sekarang gak bisa-bisa, selalu lupa cara buatnya. Nah, pas liburan lalu, si Mbah bikin lagi nih atas permintaan para cucu, sekalian aja ibu potret langkah-langkahnya. Buat pengingat ibu & bapak, atau temen-temen mau bikin buat anak atau ponakan atau bahkan cucunya ? Monggo .. Maaf jika tutorialnya kurang jelas, lihat aja foto-fotonya ya .... 1. Bersihkan batang daun singkong dari daunnya, lalu jemur di bawah terik matahari sampai layu. Maksudnya sih, supaya batang mudah dibentuk & tidak patah 2. Setelah layu, ambil satu batang, lalu bentuk seperti ini (salah motret nih, kok yang jelas malah gambar sandalnya) 3. Ambil satu lagi, lilitkan ke batang yang tadi hingga terbentuk seperti gambar di atas 4. Lakukan langkah ke-3 tadi sebanyak beberapa kali, kelihatan kan bentuk hidung, muka & rambut 5. Untuk badan dan tangannya gimana ? Hehehe, lihat gambar di atas aja ya, ibu gak bisa neranginnya. Ini kreasi bebas, sepupunya Fauzan yang bikin. Nah, jadi deh ... wayang yang warna hijau itu (sebelah kiri), di buat dari batang tanaman lain, sejenis rumput. Memang gak harus pake batang daun singkong, bisa pakai jerami juga atau batang rumput yang agak keras. Tapi semuanya harus dijemur dulu ya .. supaya lentur.

Senin, 31 Desember 2012

Persyaratan dan Ketentuan Standar SITTI359

1. Hubungan Anda dengan SITTI 1.1 Penggunaan produk SITTI, perangkat lunak, layanan dan situs web (secara keseluruhan disebut "Layanan" dalam dokumen ini dan tidak termasuk setiap layanan yang diberikan kepada Anda oleh SITTI berdasarkan perjanjian tertulis terpisah) tunduk pada syarat-syarat perjanjian tersendiri antara Anda dan SITTI. "SITTI" berarti PT SITTI TEKNOLOGI INDONESIA, dengan domisili hukum di Jl. Mampang Prapatan II No. 26, Mampang, Jakarta Selatan, Indonesia. Dokumen ini menjelaskan bagaimana perjanjian ini dibuat dan disepakati, serta menetapkan beberapa syarat dari perjanjian tersebut. 1.2 Kecuali disepakati lain secara tertulis dengan SITTI, perjanjian Anda dengan SITTI selalu akan setidaknya mencakup, syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen ini yang akan disebut sebagai "Persyaratan Umum". 1.3 Perjanjian Anda dengan SITTI juga mencakup syarat-syarat dari setiap Pemberitahuan Hukum yang berlaku untuk setiap Layanan, selain Persyaratan Umum. Semua ini disebut sebagai " Persyaratan Tambahan". Dimana Persyaratan Tambahan berlaku untuk suatu Layanan, Hal ini akan dapat diakses oleh Anda untuk dibaca sewaktu akan menggunakan Layanan tersebut. 1.4 Persyaratan Umum, bersama dengan Persyaratan Tambahan membentuk perjanjian yang mengikat secara hukum antara Anda dan SITTI yang terkait dengan penggunaan Layanan. Adalah suatu hal yang utama atau penting bahwa Anda harus meluangkan waktu untuk membaca dengan cermat dan mengerti secara keseluruhan, perjanjian hukum ini disebut sebagai "Syarat-Syarat". 1.5 Jika terdapat perbedaan antara isi Persyaratan Tambahan dan apa yang dikatakan dalam Persyaratan Umum, maka yang diutamakan adalah hal yang terkait dengan Layanan tersebut adalah Persyaratan Tambahan. 2. Menerima Ketentuan 2.1 Agar dapat menggunakan Layanan, Anda harus menyetujui Persyaratan. Anda tidak boleh menggunakan Layanan apabila Anda tidak sepakat dengan Persyaratan. 2.2 Anda dapat menyetujui Persyaratan dengan: mengklik untuk menerima atau menyetujui Persyaratan, dimana pilihan ini disediakan kepada Anda oleh SITTI untuk setiap Layanan; atau dengan menggunakan Layanan. Dalam hal ini, Anda memahami dan sepakat bahwa SITTI akan menganggap penggunaan Layanan oleh Anda sebagai penerimaan Persyaratan dari saat itu seterusnya. 2.3 Anda tidak boleh menggunakan Layanan dan tidak boleh menerima Persyaratan jika (a) Anda belum cukup umur secara hukum untuk membentuk perjanjian yang mengikat dengan SITTI; atau (b) Anda adalah orang yang dilarang untuk menerima Layanan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia dan atau negara lain termasuk negara dimana Anda tinggal atau dari mana Anda menggunakan Layanan. 2.4 Sebelum Anda melanjutkan, Anda harus mencetak atau menyimpan salinan dari Syarat-Syarat Umum untuk catatan Anda. 3. Bahasa Persyaratan 3.1 Bila SITTI telah menyediakan Anda dengan terjemahan Persyaratan dari versi bahasa Indonesia, maka Anda sepakat bahwa terjemahan tersebut disediakan hanya untuk kenyamanan Anda saja dan bahwa yang mengatur hubungan Anda dengan SITTI adalah Persyaratan versi Bahasa Indonesia. 3.2 Jika terdapat pertentangan antara isi Persyaratan bahasa Indonesia dengan versi bahasa terjemahan dari Persyaratan tersebut , maka yang berlaku adalah versi bahasa Indonesia. 4. Penyediaan Layanan oleh SITTI 4.1 SITTI terus berinovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penggunanya berdasarkan pengalamannya. Anda mengakui dan sepakat bahwa bentuk dan sifat dari Layanan yang disediakan oleh SITTI dapat berubah dari waktu ke waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Anda. 4.2 Sebagai bagian dari inovasi yang berkelanjutan, Anda memahami dan menyetujui bahwa SITTI dapat menghentikan (secara permanen atau untuk sementara waktu) penyediaan Layanan (atau fitur apapun dalam Layanan) kepada Anda atau pengguna pada umumnya atas kebijakan SITTI, tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Anda. Anda dapat menghentikan penggunaan Layanan kapan saja. Anda tidak perlu secara khusus menginformasikan kepada SITTI bila Anda menghentikan penggunaan Layanan. 4.3 Anda mengakui dan sepakat bahwa jika SITTI menonaktifkan akses ke akun Anda, maka Anda tidak dapat kembali mengakses Layanan, dalam hal ini beupa rincian akun Anda atau setiap file atau konten lainnya yang terdapat dalam akun Anda. 4.4 Anda mengakui dan sepakat bahwa meskipun SITTI saat ini tidak mungkin menetapkan batas tetap pada jumlah transmisi yang dapat Anda kirim atau terima melalui Layanan atau atas jumlah ruang penyimpanan yang digunakan untuk penyediaan Layanan, seperti batas tetap dapat ditetapkan oleh SITTI setiap saat, tergantung pada kebijaksanaan SITTI. 5. Penggunaan Layanan oleh Anda 5.1 Untuk mengakses Layanan tertentu, Anda mungkin diminta untuk memberikan informasi tentang diri Anda (seperti identifikasi atau rincian kontak) sebagai bagian dari proses pendaftaran untuk Layanan atau sebagai bagian dari terus menggunakan Layanan. Anda sepakat bahwa setiap informasi pendaftaran yang Anda berikan kepada SITTI akan selalu akurat, benar dan terkini. 5.2 Anda sepakat untuk menggunakan Layanan hanya untuk tujuan yang diijinkan oleh (a) Persyaratan dan (b) peraturan hukum, yang berlaku atau praktek atau panduan yang berlaku umum di wilayah hukum terkait (termasuk setiap Undang-Undang tentang ekspor data atau perangkat lunak untuk dan dari Indonesia atau negara lain yang bersangkutan). 5.3 Anda sepakat untuk tidak mengakses (atau berupaya mengakses) Layanan dengan cara apa pun selain melalui situs yang disediakan oleh SITTI, kecuali Anda secara khusus diijinkan melakukannya dalam perjanjian terpisah dengan SITTI. Anda secara khusus sepakat untuk tidak mengakses (atau berupaya mengakses) salah satu Layanan melalui sarana otomatis apapun (termasuk penggunaan script atau crawler Web). 5.4 Anda sepakat bahwa Anda tidak akan terlibat dalam aktivitas apapun yang mempengaruhi atau mengganggu Layanan (atau server dan jaringan yang terhubung ke Layanan). 5.5 Kecuali Anda secara khusus diijinkan melakukannya dalam perjanjian terpisah dengan SITTI, Anda sepakat bahwa Anda tidak akan mereproduksi, menggandakan, menyalin, menjual, memperdagangkan atau menjual kembali Layanan untuk tujuan apapun. 5.6 Anda sepakat bahwa Anda sepenuhnya bertanggung jawab (dan bahwa SITTI tidak bertanggung jawab kepada Anda atau kepada Pihak Ketiga) atas pelanggaran kewajiban Anda berdasarkan Persyaratan ini dan konsekuensi (termasuk setiap kehilangan atau kerusakan yang mungkin dialami SITTI) dari setiap seperti pelanggaran. 6. Kata Sandi dan Keamanan Akun 6.1 Anda sepakat dan memahami bahwa Anda bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan kata sandi yang terkait dengan setiap akun yang Anda gunakan untuk mengakses Layanan. 6.2 Dengan demikian, Anda sepakat bahwa Anda akan bertanggung jawab kepada SITTI atas semua aktivitas yang terjadi dalam akun Anda. 6.3 Jika Anda menyadari penggunaan tidak sah atas sandi atau akun Anda, Anda sepakat untuk segera memberitahu SITTI di beriklan@sitti.zendesk.com 7. Privasi dan Informasi Pribadi Anda 7.1 Untuk informasi tentang penerapan perlindungan data SITTI, baca kebijakan privasi SITTI di http://www.sitti,co.id/privasi.html. Kebijakan ini menjelaskan bagaimana SITTI memperlakukan informasi pribadi Anda, dan melindungi privasi Anda, bila Anda menggunakan Layanan. 7.2 Anda sepakat untuk menggunakan data Anda sesuai dengan kebijakan privasi SITTI. 8. Konten dalam Layanan 8.1 Anda memahami bahwa seluruh informasi (seperti file data, teks tertulis, piranti lunak komputer, musik, file audio atau suara lain, foto, video atau gambar lain) yang dapat Anda akses sebagai bagian dari, atau melalui penggunaan, Layanan merupakan tanggung jawab dari orang dari mana konten tersebut berasal. Semua informasi tersebut selanjutnya disebut sebagai "Konten". 8.2 Anda harus menyadari bahwa Konten yang disajikan kepada Anda sebagai bagian dari Layanan, termasuk namun tidak terbatas pada, iklan dalam Layanan dan Isi yang disponsori di dalam Layanan dapat dilindungi oleh Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh sponsor atau pemasang iklan yang menyediakan Konten tersebut ke SITTI (atau oleh orang atau perusahaan lain atas nama mereka). Anda tidak boleh mengubah, menyewakan, meminjamkan, menjual, mendistribusikan atau menciptakan karya turunan berdasarkan Isi ini (secara keseluruhan atau sebagian) kecuali Anda secara khusus telah diberitahu bahwa Anda dapat melakukannya oleh SITTI atau oleh pemilik Isi yang dalam perjanjian terpisah. 8.3 SITTI berhak (tetapi tidak berkewajiban) untuk mengecek akun, mengkaji, menyaring, memodifikasi, menolak atau menghapus sebagian atau seluruh Konten dari Layanan apapun. Untuk beberapa Layanan, SITTI dapat menyediakan alat untuk menyaring konten seksual eksplisit. Selain itu, ada layanan yang tersedia secara komersial dan perangkat lunak untuk membatasi akses ke materi yang mungkin Anda anggap pantas. 8.4 Anda memahami bahwa dengan menggunakan Layanan, Anda mungkin akan menemukan Materi yang dianggap menyinggung, tidak pantas atau tidak menyenangkan, dalam hal ini penggunaan Layanan ditanggung resikonya oleh Anda sendiri. 8.5 Anda sepakat bahwa Anda sepenuhnya bertanggung jawab (dan bahwa SITTI tidak bertanggung jawab kepada Anda atau kepada Pihak Ketiga untuk) Konten apapun yang Anda buat, kirim atau tampilkan sewaktu menggunakan Layanan dan atas konsekuensi dari tindakan Anda (termasuk setiap kehilangan atau kerusakan yang mungkin dialami SITTI) karena melakukannya. 9. Hak Kepemilikan 9.1 Anda mengakui dan sepakat bahwa (pemberi lisensi atau SITTI) SITTI memiliki semua hak, hukum dan kepentingan dalam dan terhadap Layanan, termasuk setiap Hak Kekayaan Intelektual yang terdapat dalam Layanan (baik hak tersebut didaftarkan atau tidak, dan berlaku di seluruh dunia). Selanjutnya Anda mengakui bahwa Layanan dapat memuat informasi yang ditetapkan bersifat rahasia dan bahwa Anda tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari SITTI. 9.2 Kecuali jika Anda telah memberikan kesepakatan secara tertulis oleh SITTI, tidak ada dalam Persyaratan untuk memberikan hak kepada Anda untuk menggunakan setiap nama dagang SITTI, merek dagang, merek layanan, logo, nama domain, dan fitur merek khusus lainnya. 9.3 Jika Anda telah diberi hak eksplisit untuk menggunakan salah satu fitur merek tersebut dalam perjanjian tertulis terpisah dengan SITTI, maka Anda sepakat bahwa penggunaan fitur tersebut harus sesuai dengan perjanjian tersebut, dan juga berlaku ketentuan dalam Persyaratan, SITTI untuk panduan penggunaan fitur merek yang diperbarui dari waktu ke waktu. 9.4 Selain lisensi terbatas yang ditetapkan dalam Bagian 11, SITTI mengakui dan menyetujui bahwa tidak mendapatkan hak, kuasa, atau kepentingan dari Anda (atau pemberi lisensi Anda) berdasarkan Persyaratan SITTI dalam dan atau terhadap Konten apapun yang Anda kirimkan, posting, mengirim atau tampilkan pada , dan atau melalui, Layanan, termasuk setiap Hak Kekayaan Intelektual yang terdapat dalam Konten (baik hak tersebut harus didaftarkan atau tidak, dan di manapun di dunia ini hak tersebut ada). Kecuali jika Anda memberikan kata sepakat lain secara tertulis dengan SITTI, Anda sepakat bahwa Anda bertanggung jawab untuk melindungi dan menegakkan hak-hak dan bahwa SITTI tidak berkewajiban untuk melakukannya atas nama Anda. 9.5 Anda sepakat bahwa Anda tidak akan menghapus, mengaburkan, atau mengubah pemberitahuan hak-hak kepemilikan (termasuk pemberitahuan hak cipta dan merek dagang) yang dapat melekat atau terkandung dalam Layanan. 9.6 Kecuali Anda telah tegas mendapat wewenang untuk melakukannya secara tertulis oleh SITTI, Anda sepakat bahwa dalam menggunakan Layanan, Anda tidak akan menggunakan merek dagang, merek layanan, nama dagang, logo perusahaan atau organisasi dengan cara yang mungkin atau dimaksudkan untuk menyebabkan kebingungan tentang pemilik atau pengguna resmi dari tersebut, nama-nama merek atau logo. 10. Lisensi dari SITTI 10.1 SITTI memberikan kepada Anda, di seluruh dunia, lisensi bebas royalti, non-dialihkan dan non-eksklusif untuk menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh SITTI untuk Anda sebagai bagian dari Layanan (disebut sebagai "Perangkat Lunak" ). Lisensi ini bertujuan untuk memungkinkan Anda menggunakan dan menikmati manfaat dari Layanan yang disediakan oleh SITTI, sesuai dengan Syarat yang berlaku. 10.2 Anda tidak boleh (dan Anda tidak mengizinkan orang lain) menyalin, memodifikasi, membuat karya turunan dari, merekayasa balik, mendekompilasi, atau berupaya mengambil kode sumber Perangkat Lunak atau bagian daripadanya, kecuali diijinkan atau diwajibkan oleh hukum, atau kecuali Anda secara khusus telah diberitahu bahwa Anda dapat melakukannya secara tertulis oleh SITTI. 10.3 Kecuali SITTI telah memberikan ijin tertulis khusus untuk melakukannya, Anda tidak diperkenankan mengalihkan (atau memberikan sub-lisensi) hak Anda untuk menggunakan Piranti Lunak, demi memberikan kepentingan keamanan (security interest) atas atau lebih dari hak Anda untuk menggunakan Piranti Lunak, atau mengalihkan setiap bagian dari hak Anda untuk menggunakan Perangkat Lunak. 11. Lisensi konten dari Anda 11.1 Anda memegang Hak Cipta dan setiap hak lain yang sudah Anda pegang atas Isi yang Anda kirim, tempatkan, atau tampilkan pada atau melalui Layanan. Dengan menyerahkan, mengirimkan, atau menampilkan konten Anda memberi SITTI, terus menerus tidak dapat dibatalkan, seluruh dunia, bebas royalti, dan lisensi non-eksklusif untuk mereproduksi, menyesuaikan, memodifikasi, menerjemahkan, menerbitkan, kepada umum, publik menampilkan dan mendistribusikan Konten apapun yang Anda kirim , posting atau tampilkan pada atau melalui Layanan. Lisensi ini adalah untuk tujuan semata-mata membuat SITTI dapat menampilkan, mendistribusikan dan mempromosikan Layanan dan dapat ditarik kembali untuk Layanan tertentu sebagaimana didefinisikan dalam Syarat Tambahan dari Layanan tersebut. 11.2 Anda sepakat bahwa lisensi ini mencakup hak untuk SITTI untuk membuat Konten tersebut tersedia untuk perusahaan lain, organisasi atau individu dengan siapa SITTI memiliki hubungan untuk penyediaan layanan sindikasi dan untuk menggunakan Konten tersebut dalam hubungannya dengan penyediaan layanan tersebut. 11.3 Anda memahami bahwa SITTI, dalam melaksanakan langkah-langkah teknis yang diperlukan untuk menyediakan Layanan kepada pengguna kami, dapat (a) mengirim atau mendistribusikan Isi Anda melalui berbagai jaringan publik dan dalam berbagai media, dan (b) melakukan perubahan seperti itu untuk Konten Anda yang memerlukan penyesuaian dan mengadaptasi Konten tersebut untuk persyaratan teknis menghubungkan jaringan, perangkat, layanan atau media. Anda sepakat bahwa lisensi ini mengizinkan SITTI untuk mengambil tindakan ini. 11.4 Anda menegaskan dan menjamin kepada SITTI bahwa Anda memiliki semua hak, kekuasaan dan otoritas yang diperlukan untuk memberikan lisensi di atas. 12. Pembaruan Perangkat Lunak 12.1 Perangkat Lunak yang Anda gunakan dapat secara otomatis mengunduh dan menginstal(memasang) pembaruan dari waktu ke waktu dari SITTI. Pembaruan ini dirancang untuk memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan Layanan lebih lanjut dan dapat berupa perbaikan bug(gangguan), fungsi yang disempurnakan, modul piranti lunak baru dan versi yang baru. Anda sepakat untuk menerima update(pembaruan) tersebut (dan mengijinkan SITTI untuk mengirimkan ini kepada Anda) sebagai bagian dari penggunaan Layanan oleh Anda. 13. Mengakhiri hubungan Anda dengan SITTI 13.1 Persyaratan akan terus berlaku hingga diakhiri oleh Anda atau SITTI sebagaimana ditetapkan di bawah. 13.2 Jika Anda ingin mengakhiri perjanjian hukum dengan SITTI, Anda dapat melakukannya dengan: (a) memberitahu SITTI setiap saat; dan (b) menutup akun Anda untuk seluruh Layanan yang Anda gunakan, dimana SITTI telah membuat pilihan ini tersedia untuk Anda. Pemberitahuan Anda harus dikirim secara tertulis ke alamat SITTI yang ditetapkan di awal Persyaratan ini. 13.3 SITTI dapat setiap saat, mengakhiri perjanjian hukum dengan Anda apabila: Anda telah melanggar suatu ketentuan dari Syarat-Syarat (atau telah bertindak dengan cara yang dengan jelas menunjukkan bahwa Anda tidak bermaksud atau tidak dapat memenuhi ketentuan Persyaratan); atau SITTI diharuskan melakukannya oleh hukum (misalnya, di mana penyediaan Layanan kepada Anda adalah, atau menjadi, melanggar hukum); atau mitra dengan SITTI menawarkan Layanan kepada Anda telah mengakhiri hubungannya dengan SITTI atau tidak lagi menawarkan Layanan kepada Anda; atau SITTI sedang dalam proses peralihan untuk tidak lagi menyediakan Layanan kepada pengguna di negara dimana Anda tinggal atau dari mana Anda menggunakan layanan; atau penyediaan Layanan kepada Anda oleh SITTI, menurut pendapat SITTI, tidak lagi dapat diteruskan dari sudut pandang komersial. 13.4 Tidak ada dalam Bagian ini yang akan mempengaruhi hak SITTI dalam penyediaan Layanan berdasarkan Bagian 4 dari Syarat-Syarat. 13.5 Bila Persyaratan ini berakhir, semua, kewajiban hukum hak-hak dan kewajiban yang Anda dan SITTI telah menerima manfaat dari, telah tunduk pada (atau yang telah diakui selama sementara waktu Persyaratan telah berlaku) atau yang disajikan untuk melanjutkan tanpa batas waktu, akan terpengaruh oleh penghentian ini, dan ketentuan-ketentuan ayat 20.7 akan tetap berlaku untuk hak, kewajiban dan kewajiban tanpa batas. 14. PENGECUALIAN JAMINAN 14.1 TIDAK SATUPUN ISI PERSYARATAN INI, TERMASUK BAGIAN 14 DAN 15, YANG MENGECUALIKAN ATAU MEMBATASI JAMINAN MAUPUN KEWAJIBAN STTI ATAS KERUGIAN YANG TIDAK BOLEH DIKECUALIKAN ATAU DIBATASI SECARA HUKUM MENURUT UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU. BEBERAPA WILAYAH HUKUM TIDAK MENGIZINKAN PENGECUALIAN JAMINAN ATAU KETENTUAN TERTENTU MAUPUN PEMBATASAN ATAU PENGECUALIAN KEWAJIBAN ATAS KERUGIAN ATAU KERUSAKAN YANG DISEBABKAN OLEH PENGABAIAN, PELANGGARAN KONTRAK, ATAU PELANGGARAN PERSYARATAN TERSIRAT, MAUPUN KERUSAKAN INSIDENTAL ATAU KONSEKUENSIAL. KARENANYA, HANYA PEMBATASAN YANG SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG DI WILAYAH HUKUM ANDA YANG AKAN BERLAKU BAGI ANDA DAN KEWAJIBAN KAMI AKAN TERBATAS PADA TINGKAT MAKSIMUM YANG DIIZINKAN MENURUT UNDANG-UNDANG. 14.2 ANDA SECARA TEGAS MENYATAKAN PAHAM DAN SEPAKAT BAHWA PENGGUNAAN LAYANAN OLEH ANDA MERUPAKAN RISIKO ANDA SENDIRI DAN SEPENUHNYA MENJADI TANGGUNG JAWAB ANDA SERTA BAHWA LAYANAN DISEDIAKAN "SEBAGAIMANA ADANYA" DAN "SEBAGAIMANA TERSEDIA." 14.3 SECARA KHUSUS, SITTI, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI, DAN PEMBERI LISENSI TIDAK MENYATAKAN ATAU MENJAMIN KEPADA ANDA BAHWA: (A) PENGGUNAAN LAYANAN OLEH ANDA AKAN MEMENUHI PERSYARATAN ANDA, (B) PENGGUNAAN LAYANAN OLEH ANDA TIDAK AKAN TERGANGGU, TEPAT WAKTU, AMAN ATAU BEBAS DARI KESALAHAN, (C) SETIAP INFORMASI YANG DIDAPAT OLEH ANDA SEBAGAI HASIL DARI PENGGUNAAN LAYANAN AKAN AKURAT ATAU DAPAT DIANDALKAN; DAN (D) BAHWA CACAT PADA OPERASI ATAU FUNGSIONALITAS PERANGKAT LUNAK YANG DISEDIAKAN KEPADA ANDA SEBAGAI BAGIAN DARI LAYANAN AKAN DIPERBAIKI. 14.4 SETIAP MATERI-UNDUH ATAU DENGAN KATA LAIN DIDAPAT LEWAT PENGGUNAAN LAYANAN INI ATAS KEHENDAK DAN RISIKO ANDA SENDIRI DAN BAHWA ANDA AKAN BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS SEGALA KERUSAKAN PADA SISTEM KOMPUTER ANDA ATAU PERALATAN LAIN ATAU KEHILANGAN DATA YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGUNDUHAN DARI SETIAP MATERIAL TERSEBUT. 14.5 TIDAK ADA SARAN ATAU INFORMASI, BAIK LISAN MAUPUN TERTULIS, YANG ANDA PEROLEH DARI SITTI DAN ATAU MELALUI DAN ATAU DARI LAYANAN AKAN MENJADI JAMINAN TIDAK TERSURAT DALAM PERSYARATAN. 14.6 SITTI SECARA TEGAS MENYANGKAL SEMUA JAMINAN DAN KETENTUAN DALAM BENTUK APAPUN, BAIK TERSURAT MAUPUN TERSIRAT, TERMASUK, NAMUN TIDAK TERBATAS PADA JAMINAN TERSIRAT DAN KONDISI YANG DIPERDAGANGKAN, KESESUAIAN UNTUK TUJUAN TERTENTU DAN NON-PELANGGARAN. 15. PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB 15.1 BERDASARKAN KETENTUAN UMUM DALAM PARAGRAF 14.1 DI ATAS, ANDA SECARA TEGAS MEMAHAMI DAN SEPAKAT BAHWA SITTI, ANAK PERUSAHAAN DAN AFILIASI, DAN LISENSINYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB KEPADA ANDA ATAS: (A) SETIAP KERUSAKAN AKIBAT ATAU PERINGATAN LANGSUNG, TIDAK LANGSUNG, INSIDENTAL, KHUSUS YANG MUNGKIN DITIMBULKAN OLEH ANDA, APAPUN PENYEBABNYA DAN BERDASARKAN TEORI KEWAJIBAN MENCAKUP, NAMUN TIDAK TERBATAS PADA, SETIAP KEHILANGAN LABA (BAIK YANG TERJADI SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG), SETIAP KEHILANGAN GOODWILL ATAU REPUTASI BISNIS, SETIAP KEHILANGAN DATA YANG DIDERITA, BIAYA PENGADAAN BARANG ATAU LAYANAN PENGGANTI, ATAU KERUGIAN TIDAK BERWUJUD LAINNYA; (B) SETIAP KEHILANGAN ATAU KERUSAKAN YANG MUNGKIN DITIMBULKAN OLEH ANDA, TERMASUK NAMUN TIDAK TERBATAS PADA KERUGIAN ATAU KERUSAKAN SEBAGAI AKIBAT DARI: APAPUN KEYAKINAN ANDA PADA KELENGKAPAN, KEAKURATAN, ATAU KETERSEDIAAN IKLAN APAPUN, ATAU SEBAGAI AKIBAT DARI SETIAP HUBUNGAN ATAU TRANSAKSI ANTARA ANDA DAN PENGIKLAN MAUPUN SPONSOR YANG IKLANNYA DITAMPILKAN PADA LAYANAN; APAPUN PERUBAHAN YANG MUNGKIN MEMBUAT SITTI ATAS LAYANAN ATAU UNTUK SETIAP PERMANEN ATAU PENGHENTIAN SEMENTARA DALAM PENYEDIAAN LAYANAN (ATAU FITUR DALAM LAYANAN); PENGHAPUSAN DARI, KERUSAKAN DARI, ATAU KEGAGALAN UNTUK MENYIMPAN KONTEN APAPUN DAN DATA KOMUNIKASI LAIN YANG DIKELOLA ATAU DIKIRIM OLEH ATAU MELALUI PENGGUNAAN LAYANAN OLEH ANDA; KELALAIAN ANDA UNTUK MEMBERIKAN INFORMASI AKUN SITTI DENGAN AKURAT; KELALAIAN ANDA UNTUK MENJAGA RINCIAN KATA SANDI ATAU AKUN ANDA SECARA AMAN DAN RAHASIA; 15.2 BATASAN ATAS KEWAJIBAN SITTI KEPADA ANDA DALAM AYAT 15.1 DI ATAS BERLAKU BAIK BILA ADA PEMBERITAHUAN KEPADA SITTI ATAU SITTI MENGETAHUI KEMUNGKINAN KERUGIAN YANG TIMBUL. 16. Kebijakan Mengenai Hak Cipta dan Merek Dagang Kebijakan SITTI adalah menanggapi pemberitahuan mengenai dugaan pelanggaran hak cipta yang memenuhi hukum kekayaan intelektual internasional yang berlaku dan mengakhiri akun dari pelanggar. 17. Iklan 17.1 Beberapa Layanan didukung oleh pendapatan dari iklan dan dapat menampilkan iklan dan promosi. Iklan tersebut mungkin ditargetkan untuk konten informasi yang tersimpan pada Layanan, permintaan yang dilakukan melalui Layanan atau informasi lainnya. 17.2 Cara, modus dan cakupan iklan oleh SITTI pada Layanan dapat berubah tanpa pemberitahuan khusus kepada Anda. 17.3 Dalam pertimbangan SITTI memberikan Anda akses ke dan penggunaan Layanan, Anda sepakat bahwa SITTI dapat menempatkan iklan pada Layanan. 18. Konten Lainnya 18.1 Layanan dapat mencakup hyperlink (penghubung) ke situs web lain atau konten atau sumber daya. SITTI mungkin tidak memiliki kontrol atas setiap situs web atau sumberdaya yang disediakan oleh perusahaan atau orang selain SITTI. 18.2 Anda mengakui dan menyetujui bahwa SITTI tidak bertanggung jawab atas ketersediaan situs eksternal atau sumber daya tersebut, dan tidak mendukung segala bentuk iklan, produk atau materi lain pada atau tersedia dari situs web atau sumberdaya tersebut. 18.3 Anda mengakui dan sepakat bahwa SITTI tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh Anda sebagai akibat dari ketersediaan situs eksternal atau sumber daya, atau sebagai akibat dari ketergantungan apapun yang ditempatkan oleh Anda pada keakuratan, kelengkapan atau keberadaan suatu iklan, produk atau materi lain pada atau yang tersedia dari, situs web atau sumberdaya tersebut. 19. Perubahan Persyaratan 19.1 SITTI dapat membuat perubahan Persyaratan Umum atau Persyaratan Tambahan dari waktu ke waktu. Ketika perubahan dibuat, SITTI akan membuat salinan baru dari Syarat-Syarat Umum yang tersedia dan Persyaratan Tambahan baru akan tersedia untuk Anda dari dalam, atau melalui Layanan. 19.2 Anda memahami dan sepakat bahwa jika Anda menggunakan Layanan setelah tanggal Persyaratan Umum atau Persyaratan Tambahan telah berubah, SITTI akan menganggap Anda menyetujui Persyaratan Umum atau Persyaratan Tambahan diperbarui. 20. Persyaratan hukum umum 20.1 Kadang-kadang bila Anda menggunakan Layanan, Anda dapat (sebagai akibat dari, atau melalui penggunaan Layanan Anda) menggunakan layanan atau mengunduh perangkat lunak, atau barang pembelian, yang disediakan oleh orang atau perusahaan lain. Penggunaan perangkat lunak ini, layanan lainnya atau barang dapat dikenai syarat terpisah antara Anda dan perusahaan atau orang yang bersangkutan. Jika demikian, Persyaratan tidak mempengaruhi hubungan hukum Anda dengan perusahaan atau orang lain. 20.2 Persyaratan merupakan keseluruhan perjanjian hukum antara Anda dan SITTI dan mengatur penggunaan Layanan oleh Anda (tetapi tidak termasuk setiap layanan yang disediakan oleh SITTI kepada Anda berdasarkan perjanjian tertulis terpisah) dan sepenuhnya menggantikan setiap perjanjian sebelumnya antara Anda dan SITTI dalam kaitannya dengan Layanan. 20.3 Anda sepakat bahwa SITTI dapat menyediakan Anda dengan pemberitahuan, termasuk tentang perubahan Persyaratan, melalui email, surat biasa, atau posting pada Layanan. 20.4 Anda sepakat bahwa apabila SITTI tidak melaksanakan atau memberlakukan suatu hak hukum yang terkandung dalam Persyaratan (atau yang memiliki manfaat berdasarkan hukum yang berlaku), ini tidak akan dianggap secara resmi sebagai pengabaian hak SITTI dan bahwa hak atau upaya hukum akan tetap tersedia untuk SITTI. 20.5 Jika persidangan hukum, yang berwenang untuk memutuskan masalah ini, menetapkan bahwa ketentuan apapun dalam Persyaratan tidak berlaku, maka ketentuan tersebut akan dihapus dari Persyaratan tanpa mempengaruhi Persyaratan lainnya. Ketentuan sisa Persyaratan akan tetap berlaku dan dapat diberlakukan. 20.6 Anda mengakui dan sepakat bahwa setiap anggota kelompok perusahaan dimana SITTI adalah menjadi pewaris Pihak Ketiga dengan Syarat dan bahwa perusahaan lain tersebut berhak untuk secara langsung menegakkan, dan bergantung pada, ketentuan apapun dalam Persyaratan yang menganugerahkan manfaat pada (atau hak mendukung) mereka. Selain ini, tidak ada orang lain atau perusahaan harus menjadi pewaris Pihak Ketiga dengan Persyaratan. 20.7 Persyaratan ini dan hubungan Anda dengan SITTI berdasarkan Persyaratan, akan diatur oleh hukum Negara Republik Indonesia tanpa mempedulikan pertentangan ketentuan hukum. Anda dan SITTI sepakat untuk tunduk kepada yurisdiksi eksklusif pengadilan yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan, Indonesia, untuk menyelesaikan setiap masalah hukum yang timbul dari Persyaratan. Meskipun demikian, Anda sepakat bahwa SITTI tetap akan diizinkan untuk mengajukan upaya hukum (atau jenis keringanan hukum setara yang mendesak) di yurisdiksi manapun.

Kamis, 25 Oktober 2012

Artikel dikolom kiri Artikel dikolom tengah Artikel dikolom kanan

Kamis, 27 September 2012

Artikel dikolom kiri Artikel dikolom tengah Artikel dikolom kanan

Rabu, 08 Agustus 2012

<div id="toc"></div>

I Love INDONESIA

Total Tayangan Halaman

Fairuz's COM

Jika Anda Cinta INDONESIA Klik Like Ia..... :D

blog-indonesia.com
Flag Counter

Minggu, 28 April 2013

Cara Membesarkan Layar Video Chat Camfrog Menggunakan Software
Cara Membesarkan Layar Video Chat Camfrog Menggunakan Software Biasanya, ukuran video dari camfrog cuma segitu-gitu aja, sehingga ...

Sabtu, 23 Februari 2013

10 lambang NEGARA terbagus
10 LAMBANG NEGARA TERBAGUS DI DUNIA 1. garuda pancasila (indonesia) 2. krut pha (thailand) 3.elang hitam austria (austria) 4.Co...

Kamis, 14 Februari 2013

Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembel...

Senin, 11 Februari 2013

Indonesia peringkat 5 dunia loh !!! Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Akhir ini pemberitaan tanah air tidak sudah-sudahnya membicaraankan tentang kisruh sepak bola Indonesia. PSSI VS KPSI menjadi top topik di s...

Selasa, 01 Januari 2013

Wayang dari bunga kembang sepatu
Wayang dari bunga kembang sepatu Ini nih salah satu mainan anak-anak di tanah Pasundan. Wayang-wayangan dari bunga kembang sepatu. Tapi kem...
Wayang dari batang daun singkong
Mbah Kung-nya Fauzan punya kebiasaan, kalo cucu-cucunya dateng, selalu di bikinin mainan tradisional, salah satunya wayang-wayangan dari ba...

Senin, 31 Desember 2012

Persyaratan dan Ketentuan Standar SITTI359
1. Hubungan Anda dengan SITTI 1.1 Penggunaan produk SITTI, perangkat lunak, layanan dan situs web (secara keseluruhan disebut "Layan...

Kamis, 25 Oktober 2012


Artikel dikolom kiri Artikel dikolom tengah Artikel dikolom kanan

Kamis, 27 September 2012


Artikel dikolom kiri Artikel dikolom tengah Artikel dikolom kanan

Rabu, 08 Agustus 2012


<div id="toc"></div>

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com
Microsoft Windows 2000 Professional with SP4 - Indowebster.com Date upload: 1-Sep-2008 Size: 380.81 MB

Entri Populer

 
Template Indonesia | Cintailah Tanah Air Kita Seperti Kita Cinta Dengan Kedua Orang Tua Kita
Aku cinta Indonesia